Tembok Berlin
Tembok yang paling terkenal di dunia ini adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave. Tembok Berlin yang akhirnya runtuh ini diperingati setiap tanggal 9 bulan November sesuai dengan saat dihancurkannya tanggal 9 November 1989.
Sejarah Tembok Berlin
Tembok berlin juga dianggap sebagai ikon utama perang dingin. Selain “tirai besi” yang berupa perbatasan antara jerman barat dan timur. Alasan pemerintah jerman timur membangun tembok berlin adalah untuk mencegah paham nazisme merebak di jerman timur, yg dianggap masih ada. Tembok berlin dapat ditelusuri asal-usulnya sejak Joseph Stalin memblokade berlin barat. Dan barat merespon dengan Airlift besar-besaran.
Stalin sudah lama berusaha untuk mengusir segala unsur blok barat dari berlin, namun gagal total dengan The Great Airlift ke berlin barat. Karena berlin barat tetap di tangan blok barat, banyak warga berlin timur kabur ke berlin barat untuk menghindari pemerintahan komunis. Maka Pemimpin jerman timur saat itu, Walther Ulbricht memerintahkan blokade ke berlin barat untuk mencegah eksodus warga berlin timur. Tercatat 3.5 juta warga jerman timur kabur ke berlin barat hingga tahun 1961, saat tembok berlin dibangun.
Awalnya tembok berlin hanya berupa pagar kawat berduri, tembok kecil yg terbuat dari susunan batu-batu batako dan rintangan kayu. Pemerintah jerman timur juga menutup perbatasan dengan jerman barat dan membangun tembok perbatasan dr ujung utara-selatan jerman. Eksodus besar-besaran inilah yang membuat Walther Ulbricht membangun tembok berlin dan tembok perbatasan negara.
Awalnya tembok berlin hanya berupa pagar kawat berduri, tembok kecil yg terbuat dari susunan batu-batu batako dan rintangan kayu. Pemerintah jerman timur juga menutup perbatasan dengan jerman barat dan membangun tembok perbatasan dr ujung utara-selatan jerman. Eksodus besar-besaran inilah yang membuat Walther Ulbricht membangun tembok berlin dan tembok perbatasan negara.
Pada 1961 terjadi krisis di berlin. Tank-tank soviet dan tankamerika berhadapan di Checkpoint charlie, dengan meriam dlm posisi membidik. Komentar salah seorang warga berlin saat itu “jika ada yang iseng nyalain petasan aja, tamatlah kita” saking tegangnya situasi saat itu. Kemudian, amerika dan soviet berunding untuk menyelesaikan krisis. Nyatanya ini adalah permainan Ulbricht untuk meraup keuntungan. Sang diktator jerman timur kemudian memperkuat tembok berlin, memasang jebakan untuk kendaraan, papan paku untuk mencegah pelarian melompat.
Banyak usaha-usaha nekat yang dilakukan warga berlin timur untuk menyebrang ke barat. Bahkan taruhannya adalah nyawa. Ada yg membangun terowongan bawah tanah, membuat hot air balloon, bahkan menggunakan pesawat terbang ringan. Tak juga dimasa awal saat tembok berlin masih berupa kawat berduri, banyak orang nekat melompati pagar kawat tersebut. Sahabat anehdidunia.com tembok berlin memiliki 2 lapis tembok. Diantara kedua tembok terdapat “no man’s land” area tempat para pelarian ditembak mati di tempat. "No man’s land" dilengkapi ladang ranjau, sarang senapan mesin otomatis, anjing penjaga yang siap siaga, hingga kawat yg dipasangi alarm. Tercatat 200 orang lebih tewas di no man’s land tembok berlin, kebanyakan karena ditembak mati pasukan penjaga perbatasan jerman timur.
Secara garis besar, tembok berlin berupa kawat berduri, kawat berduri yg dimodernisasi, tembok beton, no man’sland, dan Tembok kedua. Yang menjadi ikonik adalah tembok lapis keempat, yang dibangun tahun 1975 oleh Erich Honecker, diktator jerman timur penerus Ulbricht. Erich Honecker optimis, tembok berlin akan berdiri hingga 100 tahun. Honecker bahkan membuat program bernama “Wall2000”. "Wall 2000" adalah program digitalisasi sistem perbatasan negara dan perbatasan tembok berlin yg bertujuan mengurangi tenaga manusia&biaya. "Wall 2000" akan dilengkapi beragam sensor dan detektor, ladang ranjau pintar, hingga semprotan cairan kimia untuk menghentikan pelarian. Dijamin tak akan ada lagi para pelarian yang akan mencoba menembus tembok berlin dan tembok perbatasan negara jerman barat-timur.
Inti dari sistem “wall 2000” adalah beragam sensor seperti heat sensor, motion sensor bahkan voice sensor utk mendeteksi pelarian yg ngumpet. Dan No Man’s land tetap dipertahankan, sengaja dilapisi pasir untuk mendeteksi jejak kaki si pelarian dengan mudah. Sebenarnya, para penjaga diperintahkan untuk pura-pura ngga tau kalau ia melihat jejak kaki di no man’s land. Baru menembak nanti. "Wall 2000" batal dibangun menyusul runtuhnya uni soviet, bubarnya jerman timur dan dirobohkannya tembok berlin. Tembok berlin dirubuhkan pada tahun 1989, saat Revolusi damai di seluruh jerman mulai menyeruak.
Awalnya, negara-negara tetangga membuka perbatasan, sehingga ratusan ribu warga jerman timur kabur ke negara spt hungaria&austria. Menyusul dengan keputusan pemerintah jerman timur yang menyatakan setiap warga jerman timur bisa bebas bepergian kemana saja. Bodohnya saat konfrensi pers, pihak pemerintah menyatakan, keputusan pemerintah mulai berlaku saat itu juga. Ini kesalahan fatal. Akibatnya ratusan ribu warga berlin timur menyerbu Checkpoint charlie dan menerobos masuk ke berlin barat. Erich Honecker yang putus asa menurunkan satuan polisinya untuk menghalau warganya yang berusaha kabur.
Banyak usaha-usaha nekat yang dilakukan warga berlin timur untuk menyebrang ke barat. Bahkan taruhannya adalah nyawa. Ada yg membangun terowongan bawah tanah, membuat hot air balloon, bahkan menggunakan pesawat terbang ringan. Tak juga dimasa awal saat tembok berlin masih berupa kawat berduri, banyak orang nekat melompati pagar kawat tersebut. Sahabat anehdidunia.com tembok berlin memiliki 2 lapis tembok. Diantara kedua tembok terdapat “no man’s land” area tempat para pelarian ditembak mati di tempat. "No man’s land" dilengkapi ladang ranjau, sarang senapan mesin otomatis, anjing penjaga yang siap siaga, hingga kawat yg dipasangi alarm. Tercatat 200 orang lebih tewas di no man’s land tembok berlin, kebanyakan karena ditembak mati pasukan penjaga perbatasan jerman timur.
Secara garis besar, tembok berlin berupa kawat berduri, kawat berduri yg dimodernisasi, tembok beton, no man’sland, dan Tembok kedua. Yang menjadi ikonik adalah tembok lapis keempat, yang dibangun tahun 1975 oleh Erich Honecker, diktator jerman timur penerus Ulbricht. Erich Honecker optimis, tembok berlin akan berdiri hingga 100 tahun. Honecker bahkan membuat program bernama “Wall2000”. "Wall 2000" adalah program digitalisasi sistem perbatasan negara dan perbatasan tembok berlin yg bertujuan mengurangi tenaga manusia&biaya. "Wall 2000" akan dilengkapi beragam sensor dan detektor, ladang ranjau pintar, hingga semprotan cairan kimia untuk menghentikan pelarian. Dijamin tak akan ada lagi para pelarian yang akan mencoba menembus tembok berlin dan tembok perbatasan negara jerman barat-timur.
Inti dari sistem “wall 2000” adalah beragam sensor seperti heat sensor, motion sensor bahkan voice sensor utk mendeteksi pelarian yg ngumpet. Dan No Man’s land tetap dipertahankan, sengaja dilapisi pasir untuk mendeteksi jejak kaki si pelarian dengan mudah. Sebenarnya, para penjaga diperintahkan untuk pura-pura ngga tau kalau ia melihat jejak kaki di no man’s land. Baru menembak nanti. "Wall 2000" batal dibangun menyusul runtuhnya uni soviet, bubarnya jerman timur dan dirobohkannya tembok berlin. Tembok berlin dirubuhkan pada tahun 1989, saat Revolusi damai di seluruh jerman mulai menyeruak.
Awalnya, negara-negara tetangga membuka perbatasan, sehingga ratusan ribu warga jerman timur kabur ke negara spt hungaria&austria. Menyusul dengan keputusan pemerintah jerman timur yang menyatakan setiap warga jerman timur bisa bebas bepergian kemana saja. Bodohnya saat konfrensi pers, pihak pemerintah menyatakan, keputusan pemerintah mulai berlaku saat itu juga. Ini kesalahan fatal. Akibatnya ratusan ribu warga berlin timur menyerbu Checkpoint charlie dan menerobos masuk ke berlin barat. Erich Honecker yang putus asa menurunkan satuan polisinya untuk menghalau warganya yang berusaha kabur.
Sejarah Runtuhnya Tembok Berlin
Sebelum pembangunan tembok ini, ada sekitar 3,5 juta warga Jerman Timur yang bermigrasi dan membelot ke barat, salah satunya dengan melewati perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat, lalu kemudian mereka pun bisa pergi ke negara Eropa Barat lainnya. Diantara tahun 1961 dan 1969, tembok ini pun mencegah hal itu. Di rentang waktu kira-kira 30 tahun ini, ada sekitar 5.000 orang yang mencoba kabur, dengan estimasi ada 100 sampai 200 orang yang meninggal karena ditembak.
Pada tahun 1989, ada perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur, yang berhubungan dengan liberalisasi sistem otoritas di Blok Timur dan juga mulai berkurangnya pengaruh Uni Soviet di negara-negara seperti Polandia dan Hungaria. Sahabat anehdidunia.com setelah kerusuhan sipil selama beberapa minggu, pemerintah Jerman Timur mengumumkan tanggal 9 November 1989 bahwa rakyat Jerman Timur boleh pergi ke Jerman Barat dan Berlin Barat. Maka, kerumunan orang Jerman Timur pun menyeberangi dan memanjat tembok itu, diikuti pula dengan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan. Beberapa minggu setelahnya, euforia publik dan pemburusouvenir akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu. Nantinya, sebagian besar tembok ini dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat. Kejatuhan dari Tembok Berlin membuka jalan terbentuknya Reunifikasi Jerman, 3 Oktober 1990.
Setelah memperbolehkan celah bagi para penduduknya untuk melewati perbatasan di musim panas, Hungaria akhirnya secara efektif menghilangkan pembatas fisik negaranya dengan Austria tanggal 19 Agustus 1989. Di bulan September, lebih dari 13.000 orang Jerman Timur kabur ke Austria melalui Hungaria. Hal ini menyebabkan beberapa rentetan kejadian berikutnya. Orang Hungaria mencegah agar tidak semakin banyak orang Jerman Timur yang menyebrang perbatasan, dan mengembalikan mereka ke Budapest.
Orang-orang Jerman Timur ini memenuhi kedutaan Jerman Barat dan menolak untuk kembali ke Jerman Timur. Pemerintah Jerman Timur menanggapi hal ini dengan menutup semua perjalanan ke Hungaria, tapi masih memperbolehkan mereka yang mau kembali ke Jerman Timur. Pada kesempatan kali ini, otoritas Jerman Timur memperbolehkan mereka untuk pergi, asalkan kereta yang mereka pakai harus melewati Jerman Timur. Maka muncullah demonstrasi besar-besaran di Jerman Timur sendiri. Pemimpin Jerman Timur, Erich Honecker, mengundurkan diri tanggal 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari kemudian. Honecker telah memprediksi bahwa tembok itu masih akan bertahan sampai 50 atau 100 tahun lagi, jika kondisi negara itu tidak berubah.
Protes demonstrasi pecah di seluruh Jerman Timur bulan September 1989. Pada awalnya, para pemrotes ingin pergi menuju ke barat, sambil meneriakkan "Wir wollen raus!" ("Kami mau pergi!"). Tapi lalu para pemrotes mulai berteriak "Wir bleiben hier", ("Kami akan tetap di sini!"). Maka, ini adalah awal dari apa yang disebut orang Jerman Timur sebagai "Revolusi Damai" di akhir 1989. Para pemrotes semakin besar di awal November. Para pemrotes mencapai puncaknya pada tanggal 4 November, ketika hampir setengah juta orang berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz.
Sementara itu, para pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur ke Jerman Barat semakin meningkat, dan mereka menemukan jalan baru untuk keluar dari Jerman Timur, yaitu dengan cara melalui Hungaria via Cekoslowakia (atau via Kedutaan Jerman Barat di Prague) yang diizinkan oleh pemerintahan Krenz yang baru, dan dengan persetujuan dengan pemerintah komunis Cekoslowakia. Agar keadaan tidak semakin rumit, akhirnya politbiro yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan para pengungsi untuk keluar langsung melalui pintu perbatasan antara Jerman Timur dan Jerman Barat, termasuk Berlin Barat pada tanggal 9 November 1989.
Tanggal ketika tembok ini mulai dihancurkan adalah 9 November 1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di sore itu dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghacurkan beberapa bagian tembok dan juga menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang-orang ini disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok).
Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan membuka 10 pintu perbatasan baru, termasuk di beberapa tempat bersejarah seperti Potsdamer Platz, Glienicker Brücke, dan Bernauer Straße. Massa dari 2 sisi menunggu berjam-jam, bersorak-sorai ketika buldoser menghancurkan tembok ini. Pintu perbatasan baru terus dibuka sepanjang tahun 1990, termasuk di Gerbang Brandenburg tanggal 22 Desember 1989.
Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan masuk Jerman Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu, mereka hanya diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan membuat aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu, mereka diharuskan membayar minimal 25 DM per harinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan 23 Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas daripada Jerman Barat.
Pemberitaan di televisi tentang banyaknya penduduk yang menghancurkan bagian tembok tanggal 9 November membuat banyak orang di luar negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan secepatnya. Sebenarnya, tembok ini tetap dijaga sampai beberapa hari kemudian, meskipun intensitas penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu, malahan militer Jerman Timur berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu, tindakan ini dihentikan, dan para penjaga semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang. Tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991.
Hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial. Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari Reunifikasi Jerman, yang ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990. Sahabat anehdidunia.com runtuhnya tembok berlin ini menggambarkan bahwa kekuatan bersatunya manusia di dunia ini adalah kekuatan yang tak tertandingi sebagaimana kokohnya perlawanan yang dihadapi.
Orang-orang Jerman Timur ini memenuhi kedutaan Jerman Barat dan menolak untuk kembali ke Jerman Timur. Pemerintah Jerman Timur menanggapi hal ini dengan menutup semua perjalanan ke Hungaria, tapi masih memperbolehkan mereka yang mau kembali ke Jerman Timur. Pada kesempatan kali ini, otoritas Jerman Timur memperbolehkan mereka untuk pergi, asalkan kereta yang mereka pakai harus melewati Jerman Timur. Maka muncullah demonstrasi besar-besaran di Jerman Timur sendiri. Pemimpin Jerman Timur, Erich Honecker, mengundurkan diri tanggal 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari kemudian. Honecker telah memprediksi bahwa tembok itu masih akan bertahan sampai 50 atau 100 tahun lagi, jika kondisi negara itu tidak berubah.
Protes demonstrasi pecah di seluruh Jerman Timur bulan September 1989. Pada awalnya, para pemrotes ingin pergi menuju ke barat, sambil meneriakkan "Wir wollen raus!" ("Kami mau pergi!"). Tapi lalu para pemrotes mulai berteriak "Wir bleiben hier", ("Kami akan tetap di sini!"). Maka, ini adalah awal dari apa yang disebut orang Jerman Timur sebagai "Revolusi Damai" di akhir 1989. Para pemrotes semakin besar di awal November. Para pemrotes mencapai puncaknya pada tanggal 4 November, ketika hampir setengah juta orang berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz.
Sementara itu, para pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur ke Jerman Barat semakin meningkat, dan mereka menemukan jalan baru untuk keluar dari Jerman Timur, yaitu dengan cara melalui Hungaria via Cekoslowakia (atau via Kedutaan Jerman Barat di Prague) yang diizinkan oleh pemerintahan Krenz yang baru, dan dengan persetujuan dengan pemerintah komunis Cekoslowakia. Agar keadaan tidak semakin rumit, akhirnya politbiro yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan para pengungsi untuk keluar langsung melalui pintu perbatasan antara Jerman Timur dan Jerman Barat, termasuk Berlin Barat pada tanggal 9 November 1989.
Tanggal ketika tembok ini mulai dihancurkan adalah 9 November 1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di sore itu dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghacurkan beberapa bagian tembok dan juga menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang-orang ini disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok).
Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan membuka 10 pintu perbatasan baru, termasuk di beberapa tempat bersejarah seperti Potsdamer Platz, Glienicker Brücke, dan Bernauer Straße. Massa dari 2 sisi menunggu berjam-jam, bersorak-sorai ketika buldoser menghancurkan tembok ini. Pintu perbatasan baru terus dibuka sepanjang tahun 1990, termasuk di Gerbang Brandenburg tanggal 22 Desember 1989.
Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan masuk Jerman Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu, mereka hanya diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan membuat aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu, mereka diharuskan membayar minimal 25 DM per harinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan 23 Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas daripada Jerman Barat.
Pemberitaan di televisi tentang banyaknya penduduk yang menghancurkan bagian tembok tanggal 9 November membuat banyak orang di luar negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan secepatnya. Sebenarnya, tembok ini tetap dijaga sampai beberapa hari kemudian, meskipun intensitas penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu, malahan militer Jerman Timur berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu, tindakan ini dihentikan, dan para penjaga semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang. Tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991.
Hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial. Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari Reunifikasi Jerman, yang ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990. Sahabat anehdidunia.com runtuhnya tembok berlin ini menggambarkan bahwa kekuatan bersatunya manusia di dunia ini adalah kekuatan yang tak tertandingi sebagaimana kokohnya perlawanan yang dihadapi.
Komentar
Posting Komentar