MUSEUM TOKYO
Museum Tokyo
Tokyo Nasional Museum (Tokyo Kokuritsu Hakubutsukan) ini berada di Ueno. Museum yang biasa dijuluki “Tohaku” ini merupakan tempat wisata yang wajib dikunjungi meskipun hanya satu kali jika berada di Tokyo. Museum ini memamerkan, menyimpan warisan budaya yang berharga dari berbagai wilayah daerah Timur yang dimulai dari negara Jepang. Jumlah koleksinya lebih dari 110 ribu item tersimpan di situ dan dalam kurun waktu tertentu telah diadakan penggantian.
Mari kita tengok keahlian yang mumpuni tentang seni Jepang yang sudah berurat akar dalam Tohaku.
Di mulai dari gedung utama pada lantai 2
Di dalam Museum Nasional Tokyo ini dipisahkan atas gedung utama sebagai pusat pameran seni Jepang, gedung timur sebagai pusat pameran seni oriental dan gedung Heisei yang dipakai sebagai tempat memamerkan benda antik/kuno. Jika hendak melihat semuanya dengan seksama, bisa makan waktu satu hari penuh. Tetapi jika hanya ingin memberi apresiasi secara singkat, berikut ini saya tawarkan alur perjalanannya. Yaitu ada pada lantai dua yang menggambarkan sejarah benda-benda yang dipamerkan pada masing-masing zaman secara sistematis berdasarkan urutan cerita sejarahnya. Setelah melewati pintu masuk mari kita langsung menaiki anak tangga yang mengesankan kemegahan.
Pameran di mulai dari zaman Kofun (kira-kira akhir abad ke 3 masehi), dan termasuk juga zaman sebelum masehi seperti zaman Yayoi, zaman Jomon. Dan di lantai dua ini kita bisa melihat benda-benda koleksi seperti, patung tanah liat, barang keramik, lonceng perunggu, Haniwa, dll.
Patung dibawah ini adalah patung hati. Patung ini bernama patung hati karena disesuaikan dengan bentuknya. Jika kita perhatikan memang ada beberapa benda yang bentuknya lucu atau aneh. Akan tetapi mungkin itulah keistimewaannya pada zaman tersebut. Patung dari tanah liat yang menyerupai tubuh seorang wanita juga banyak di situ. Konon seorang wanita melambangkan kesuburan. Jadi ini mungkin sebagai wujud permohonan panen yang melimpah.
(Patung berbentuk hati sebagai salahsatu warisan kekayaan budaya, gunma-ken, Azuma-machi, zaman Jomon, pameran berlangsung sampai hari minggu tanggal 7 Desember 2014 di gedung utma ruang satu).
Memasuki ruang berikutnya dimulai dari pameran seni agama budha. Agama budha di Jepang di bawa dari daratan Cina pada zaman Asuka yaitu kira kira pada abad ke-6.
Yang terlihat memang sarat dengan agama budha. Melihatnya tanpa berhenti rasanya mubazir. Mandala merupakan seni budhisme yang bersifat mistisisme, magis dan simbolis.
(Ryoukaishuji mandala abad ke-14, ada di gedung utama ruang 3 museum Nasional Tokyo, pameran berlangsung sampai tanggal 21 Juli 2014).
Jika mengamati mandala yang dibuat secara detail, mungkin akan muncul rasa pusing di kepala. Karena kemungkinan pengaruh dari kekuatan mistisnya tersebut.
Di ruang bagian lebih dalam lagi ada ksatria, samurai. Mengenakan baju besi, topi, pedang dan benda-benda berharga lainnya juga banyak dipajang di situ.
(Warisan kekayaan budaya,zaman Muromachi abad ke-15,ada di gedung utama ruang 5, pameran berlangsung sampai tanggal 31 Agustus 2014).
Di dalam ruangan itu juga ada sebuah tirai lipat dan gambar/motif pada pintu geser yang memancarkan sebuah kekuatan penuh. Warna emas yang bersinar dipakai sebagai latarnya sehingga terpantullah warna merah dan putihnya yang cerah.
(Tirai lipat bermotif bunga, zaman Edo abad ke-17, ada di museum Nasional Tokyo, tetapi saat ini benda ini tidak dipamerkan lagi).
Yang paling akhir yang memikat pada ruangan ini adalah pameran Ukiyo-e pada zaman Edo.
(Gambar wanita cantik nama Oshichi, zaman Edo,oleh Utagawa Kunisada, ada di gedung utama ruang 10, pameran berlangsung sampai tanggal 13 Juli 2014).
Ukiyo-e yang mendapat pengaruh seni Barat ini menggambarkan seorang wanita cantik, seorang wanita pemain seni drama Jepang atau Kabuki dan lukisan lainnya. Tetapi yang paling menarik adalah lukisan seorang wanita yang biasa disebut “urizanegao” yaitu wanita yang berwajah oval. Model gambar seperti itu mendominasi pada lukisan Ukiyo-e. Jika dibandingkan dengan standart wanita berwajah cantik di masa sekarang, apakah pose wajah seperti itu wajah wanita cantik? Silakan dipikirkan sendiri.
Gedung Heisei dan pameran rumpun lain di lantai satu
Bagi mereka yang masih punya waktu setelah mengitari dan mengamati pameran pada lantai dua, silakan melanjutkan pameran rumpun lain pada lantai satu. Mari melangkahkan kaki sampai gedung Heisei yang memamerkan barang antik.
Pameran rumpun lain pada lantai satu mengalami perubahan tema tentang benda yang dipamerkan sesuai dengan masanya. Dalam “Galeri anak dan orang tua, cara pandang agama budha pada zaman Kamakura” yang dibuka sampai tanggal 31 Agustus2014 di ruang 11 gedung utama, dapat diketahui betapa kuatnya agama budha pada zaman kamakura.
(Warisan kekayaan budaya,zaman Kamakura, abad ke-13, ada di museum Nasional Tokyo)
Macam-macam pameran budha ada, seperti menonton televisi sambil merebahkan diri, itulah pose budha yang disebut “Nehan” atau nirwana agama budha. Jangan lupa untuk melihat bagian ini jika berkunjung ke museum Nasional Tokyo ini. “Nehan” pada museum ini menggambarkan kematian shaku gautama yang telah mempelopori berkembangnya agama budha.
Di lantai satu ini kita bisa melanjutkan perjalanan ke gedung Heisei yang memamerkan benda benda antik. Di sini juga bisa melihat deretan Haniwa atau Dogu yang lain dari yang ada di lantai dua.
Benda ini pernah dilihat pada pelajaran sejarah untuk siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berpenampilan seakan-akan sedang memakai kacamata besar, tampak misterius.
(Warisan kekayaan budaya, patung Shakouki-Dogu, Aomori-ken, zaman Jomon, pameran berlangsung sampai tanggal 7 Desember 2014 di gedung Heisei ruang pameran arkeolog)
Di sisi lain, telah dibuat zaman Kofun Jepang, Haniwa yang dikubur di pemakaman orang yang memiliki kekuasaan, menunjukkan wajah yang kelihatan sedang tersenyum, dan juga mengekspresikan wajah yang sedang mengalami kebingungan seperti tampak pada foto di bawah ini dan macam ekspresi lainnya ada di museum ini. Mungkin menjadi suatu pemandangan yang menarik jika memperhatikan ekspresi wajah yang ditampilkan.
(Haniwa zaman Kofun, abad ke-6, Gunma-ken,pameran berlangsung sampai tanggal 7 Desember 2014, ada di ruang arkeolog gedung Heisei Museum Nasional Tokyo)
Lukisan budha, setelan baju besi, kimono dll, seni Jepang yang unik dan misterius di “Tohaku”, bisa dilihat dalam satu hari penuh.
Komentar
Posting Komentar